Lucky Cement telah memberikan pembaruan tentang operasi di Republik Demokratik Kongo, serta rencana perluasan kapasitas di Irak dan Pakistan, selama briefing perusahaan yang diselenggarakan oleh Elixir Securities (Pakistan) awal pekan ini.
Menstabilkan dinamika pasar di DR Kongo telah mengakibatkan Lucky Cement menyaksikan pertumbuhan yang sehat dari operasinya di negara Afrika tengah. Akibatnya, tingkat pemanfaatan diharapkan meningkat. Namun harga semen (saat ini berada di sekitar US$128-130/t) tetap menjadi perhatian karena dugaan penyelundupan semen dalam kantong dari negara tetangga Zambia dan Angola. Bersama dengan rekan lokalnya, PPC, Lucky Cement melobi otoritas terkait untuk mengambil tindakan tegas untuk meningkatkan bea masuk atas semen impor dan menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, Irfan Chawala, direktur Keuangan dan CFO Lucky Cement Ltd, mengatakan dalam pertemuan tersebut.
Ekspansi Irak di jalurnya
Secara terpisah, perusahaan mengatakan pemasangan pabrik penggilingan lain di Irak saat ini sedang berjalan dan fase pertama (0,435Mta) diharapkan mulai beroperasi pada Oktober 2017. Sisa 50% dari proyek (0,435Mta) diharapkan online bulan berikutnya.
proyek pakistan
Di tengah penundaan dalam memperoleh sewa untuk pabrik greenfield 2,3Mta yang diusulkan di provinsi Punjab, Lucky Cement mengatakan tetap berharap bahwa pemerintah daerah akan meninjau kembali kebijakannya tentang penyewaan lisensi baru kepada produsen di provinsi tersebut.
Sementara prioritas pertama Lucky Cement adalah memperluas melalui penambahan kapasitas greenfield, ia juga menjajaki opsi lain dengan periode kehamilan yang relatif lebih rendah. Dengan demikian, perluasan lahan coklat dari situs Pezu yang ada tidak dapat dikesampingkan.
CFO juga menyoroti bahwa pasca-konektivitas jalan raya utama di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebagai bagian dari rute barat Koridor Ekonomi China-Pakistan, akan menghasilkan pengurangan waktu transportasi yang signifikan (~50 persen), memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan harga retensi di Pezu.
Waktu posting: 26 Mei-2021